Belajar Kalender

Semangat
Belajar kalender

Pentingnya anak memahami konsep waktu dalam rangka pelaksanaan kegiatan sehari-hari bagi anak. 
Belajar dari kalender adalah langkah awal pembelajaran konsep waktu. Adapun tahapan-tahapannya adalah : 
1. Matching kata (Nama-nama Hari) - hendaknya nama hari ini dibuat berwarna terlebih dahulu untuk memudahkan anak dalam menyamakan dan secara visual melihat kata pada nama-nama hari tanpa anak harus bisa membaca terlebih dahulu. 

2. Mengurutkan nama-nama hari. Mulailah dengan urutan 3 hari terlebih dahulu, kemudian perpanjang hingga 1 minggu. (Senin - Minggu). Dalam tahapan ini bisa dibntu dengan menyanyi lagu nama-nama hari. Insruksi "urutkan" 

3. Jika anak sudah bisa paham dengan urutan nama - nama hari, minta anak untuk matching kembali kata nama-nama hari tetapi yang tidak berwarna dengan yang berwarna. sambil menyebutkannya. Isntruksi "Samakan" 

4. Kemudian minta anak untuk melabelnya dengan membacanya secara langsung : " Hari ...." 
jika anak Nonverbal, kita bisa minta anak identifikasi "Tunjuk atau kasih ke Bu Riska hari Senin" misalnya seperti itu. 

5. Konep Waktu : 
a. Besok : "Sekarang hari Rabu besok hari ...
Sajikan langsung 1 jawaban kartu kata untuk anak dapat menjawabnya. Kemudian tingkatkan pilihan kata menjadi 2 atau 3, dan minta anak memilih jawaban tersebut. Karena konsep waktunya BESOK, maka hari yang dipakai sebagai jawaban adalah hari sesudahnya.  
b. Kemarin : Serupa caranya dengan Besok, maka kita latihkan pemahaman kata kemarin yaitu hari sebelumnya. "Sekarang hari jumat, kemarin hari ... minta anak memilih jawabannya dan meletakkan nya di hari sebelumnya. 
c. Sekarang : Ini sudah mulai generalisasi antara kemarin atau besok dengan pilihan pertanyaan : 
* Kemarin hari Jumat, Sekarang hari ....
* Besok hari Selasa, sekarang hari .... 

6. 2 hari lagi, 2 hari yang lalu. Ini tahapan berikutnya menjelaskan lompatan pada nama hari. Misalnya "Sekarang hari kamis, 2 hari lagi adalah hari ....."
atau "Sekarang hari Rabu, 2 hari yang lalu adalah hari ..." 

7. Jika anak mampu dengan tahapan diatas, kemudian kenalkan anak pada kalender. lebih baik kalender yang harian terlebih dahulu. minta anak untuk merobek hari yang sudah dilalui, sambil mempraktekkan konspe waktu sekarang, besok atau kemarin. Penggeneralisasian pada tanggal juga dapat dilakukan, misalnya *sekarang tanggal 5, besok tanggal ...* atau *sekarang tanggal 7 kemarin tanggal ...* atau juga bisa *Kemarin tanggal 5 sekarang tanggal ...* dan lain-lain. nah ini anak sudah harus selesai dulu pada tahapan angka, mengurutkan angka, melengkapi angka sesuai urutan, Konsep sebelum dan sesudah pada angka. 

8. Kemudian setelah mengenalkan kalender satuan, kita bisa kenalkan kalender bulanan. Identifikas angka terlebih dahulu..Tunjuk angka 15, tunjuk angka 30, lalu diganti kata2nya tunjuk tanggak 7, tunjuk tanggal 9, tunjuk tanggal 29, dst. 
Kemudian Identifikasi nama har di kalender bulanan. Tunjuk hari kamis, tunjuk hari minggu dst. 
kemudian masukkan generalisasi konse[ waktu Besok, Kemarin dan Sekarang. lalu, 2 hari yang lalu, atau 5 hari yang lalu, dst. 

9. Generalisasi bula yang lain dalam 1 tahun. Disini sudah masuk tahapan lanjutan. minta anak untuk mencari misal nya 
*Tanggal 15 juni 2021 hari apa?*
*Tanggal 24 November 2021 hari apa?* 
dst. 

 10. Perkenalkan tanggal merah, dan hari2 libur besar, juga alasan mengapa libur. 

12. Masukkan konsep jam dan kalender...dengan pengaturan jadwal 

13. Tahapan berikutnya masukkan rumus Waktu 
1 hari = 24 jam 
1 jam = 60 menit
1 menit = 60 detik 
1 bulan = 30/31 hari 
1 tahun = 12 bulan 
dan seterusnya. 

14. penentuan angka pada bulan misalnya 
Bulan Mei adalah bulan ke 5
Bulan ke 11 adalah bulan .... 

15. membuat jadwal sendiri dan menentukan kegiatan sendiri (Jika anak sudah menjelang Pemuda dewasa)

16. BOLEH ditambahi sesuai kebutuhan. 

Selamat mencoba
*Riska Timothy*

Komentar

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Penanganan pada Autisme

Gambar
Penanganan Autis : Diagnosa Dini = Penanganan Dini    Bila mendapati ciri-ciri yang telah disebutkan sebelumnya, maka segeralah konsultasikan kepada ahlinya.  Deteksi awal mengenai kondisi anak didapat dari berbagai pihak : Guru, Orang tua dan masyarakat.  Kemudian harus segera dikonsultasikan untuk mendapatkan diagnosa, Kemana? --- Psikolog anak, psikiater, dokter anak yang mengerti dan memahami tentang Autis.  Setelah mendapatkan diagnosa, maka langkah berikutnya membawa anak untuk memulai masuk ke langkah pendidikan.  Pendidikan :  A. TERAPI.  Terapi diberikan sesuai dengan tingkat kebutuhan anak.  Beberapa jenis Terapi untuk penyandang Autisme :  1. Terapi Biomedis 2. Diet  3. ABA (Applied Behavior Analysis) 4. Okupasi 5. Sensori Integrasi 6. Pendekatan Floor Time, dll Berikan dan lakukan terapi sedini mungkin. Kerjasama antara Dokter, Terapis dan Orang Tua sangat dibutuhkan dalam tumbuh kembang anak. Khususnya dalam perilaku. B...
Baca selengkapnya

Bagaimana Berinteraksi dengan penyandang Autisme

Gambar
Mengetahui bahasa yang kita gunakan pada penyandang Autisme  mengetahui seberapa banyak bahasa yang anak autis pahami tidaklah mudah. seringkali kita orang-orang yang hidup dan berinteraksi dengan anak-anak autis berekspektasi terlalu tinggi tentang seberapa banyak bahasa yang dipahami anak sehingga mereka melakukan hal-hal yang terlalu rumit.  jika kita ingin membantu anak, kita perlu menyesuaikan penggunaan bahasa kita dengan kemampuan anak.  1. Pastikan anak memperhatikan saat kita berbicara padanya. Seringkali ketika kita mulai berbicara pada penyandang autis, dia tidak memperhatikan, dan banyak dari kita menyangka bahwa hal tersebut berkaitan dengan gangguan pendengaran.  mendengarkan seseoang biasanya berkaitan dengan mengubah perhatian dari satu hal ke hal yang lain, yang sulit dilakukan oleh anak autis.  2. Perlu juga membiasakan diri menggunakan namanya di awal kalimat,bukan di akhir kalimat. Misalnya "Riska, ambil jaket lalu pakai", bukan "ämbil jaket ...
Baca selengkapnya

Kemampuan Bertanya

Gambar
Kemampuan bertanya pada anak dapat terjadi saat : 1. Ketika anak memahami bahwa anak tidak mengetahui jawabannya Pada anak reguler seringkali yang terjadi anak dapat spontan menjawab "tidak tahu" dan kemudian melanjutkan dengan bertanya. Atau ketika anak tidak mengetahuinya, anak punya keinginan bertanya untuk mendapatkan jawabannya. Pada anak dengan autisme kemampuan bertanya disini perlu di tahap : * menjawab tidak tahu saat diberi pertanyaan. * membangun inisiatif terhadap apa yang dilihat dan didengarnya terlebih dahulu supaya anak dapat mempunya rasa ingin tahu terhadap sesuatu. 2. Ketika anak mempunyai Rasa ingin tahu. Membangun inisiatif terhadap rasa ingin tahu, dimulai dari pengamatan lingkungan sekitar. Dengan memberikan kata tanya sederhana sesuai keadaan dan disampaikan secara spontan, kita sudah melatih kemampuan bertanya dasar, sebelum meningkatkan pemahaman bertanya lebih lanjut. hal - hal yang dapat kita bangun : a. Bertanya " *Apa* " saat d...
Baca selengkapnya