Kemampuan Bertanya
Kemampuan bertanya pada anak dapat terjadi saat :
1. Ketika anak memahami bahwa anak tidak mengetahui jawabannya
Pada anak reguler seringkali yang terjadi anak dapat spontan menjawab "tidak tahu" dan kemudian melanjutkan dengan bertanya. Atau ketika anak tidak mengetahuinya, anak punya keinginan bertanya untuk mendapatkan jawabannya.
Pada anak dengan autisme kemampuan bertanya disini perlu di tahap :
* menjawab tidak tahu saat diberi pertanyaan.
* membangun inisiatif terhadap apa yang dilihat dan didengarnya terlebih dahulu supaya anak dapat mempunya rasa ingin tahu terhadap sesuatu.
2. Ketika anak mempunyai Rasa ingin tahu.
Membangun inisiatif terhadap rasa ingin tahu, dimulai dari pengamatan lingkungan sekitar.
Dengan memberikan kata tanya sederhana sesuai keadaan dan disampaikan secara spontan, kita sudah melatih kemampuan bertanya dasar, sebelum meningkatkan pemahaman bertanya lebih lanjut.
hal - hal yang dapat kita bangun :
a. Bertanya " *Apa* " saat dipanggil nama (dan menunggu respon dari orang lain.
b. Bertanya " *Dimana* " saat bermain petak umpet bersama keluarga. Mulai dari 2 orang kemudian tingkatkan sambil mencari, sambil bertanya dimana ya ....
c. Bertanya " *Kenapa (ma/pa)* saat ada peristiwa atau keadaan (misal mama batuk, mama bersin, mama bicara "aduh"
Respon anak harus melihat dan mendekati mama untuk kemudian bertanya dan memberi tanggapan.
d. Bertanya " *Siapa* " saat ada orang yang mengetuk pintu
e. Bertanya " (Suara) *apa* tuh ?" ketika mendengar suara - suara yang lewat (kendaraan atau orang berjalan)
kejadian - kejadian ini dapat di praktekkan di rumah dengan merekaasa lingkungan untuk membangun spontanitas dan inisiatif.
pastikan anak sudah mampu melewati tahapan sebelumnya.
3. Ketika anak mampu menempatkan kata tanya dengan tepat sesai dengan kondisi.
Dalam kemampuan ini, anak dapat menempatkan kata tanya sesuai dengan pemahamannya, dapat dimulai dengan :
a. Melengkapi kata tanya pada bacaan pertanyaan (worksheet)
lakukan dengan praktek ketika dapat menjawabnya.
b. Tentukan roleplay yang akan diperankan untuk anak dapat mampu bertanya.
c. Tingkatkan seara bertahap dengan pemahaman bacaan dan roleplay berdasarkan aktifitas.
misalnya : Topik Berpergian.
Minta anak membaca opercakapan dan mulai latih denga intonasi kemudian lakukan percakapan tersebut dengan rekayasa lingkungan atau role play.
Jika anak sudah mampu, kembangkan kemampuan percapakan dengan bertanya bergilira dan juga bertanya dan memberi komentar atau tanggapan, untuk kemudian bertanya kembali.
Disini anak harus sudah mengetahui dan paham kapan anak dapat bertanya dan kapan anak dapat menjawab pertanyaan dan dapat digeneralisasikan dengan 2 - 5 orang secara berurutan.
Misanya dengan materi informasi berbalasan (pengembangan)
Bu Riska : Saya punya (sambil menunjukkan sesuatu tetapi disembunyikan)
Anak : (Bertanya) Punya apa bu ?
Bu Riska : Ayo tebak ?
Anak : Saya tidak tahu. Apa bu?
Bu Riska : Nah saya punya pensil baru. (Sambil menunjukkan pensilnya)
Anak : Beli dimana ? (Anak ingin tahu beli dimana tempatnya ?)
Bu Riska : Di toko buku
SELESAI
Percakapan ini dapat diberikan tergatng pemahaman anak. Catat dan berikan secara bertahap sesuai pemahamannya dan jangan lupa pahamkan dahulu dengan menggunakan 3 gaya belajar : visual, auditory dan kinestetik. (Visual : pengamatan lingkungan/kemampuan membaca/pemahaman bacaan,
Auditory : Pendengaran suara atau kalimat yang disampaikan, intonasi,
Kinestetik : melibatkan dengan permainan, roleplay dengan keluarga atau teman (rekayasa lingkungan), dll.
Bangun dan kembangkan di Lingkungan yang lebih luas.
Beberapa yang mendukung untuk pemahaman bahasa dengan bertanya :
1. Imitasi kalimat tanya (bahasa sehari – hari)
2. Membaca kalimat tanya (dengan intonasi yang tepat)
3. Menyusun kata menjadi kalimat tanya
4. Menentukan kalimat tanya berdasarkan peristiwa
5. Roleplay
Observasi dan Evaluasi kemampuan anak untuk dapat mempersiapkan tahapan selanjutnya.
- Riska Timothy -
Komentar
Posting Komentar