Shadow Teacher 1

Kasus : Masuk sekolah dasar swasta tahun lalu. Sekolah menerima karena peduli akan Anak Berkebutuhan khusus. Kasus di tahun sebelumnya sekolah sudah menerima ABK Slow Learner dan Autis (dengan Shadow). Tahun kemarin kembali sekolah meneri anak ADHD, kepatuhan belum terbentuk, komunikasi mampu namun tak terarah, kontak mata kurang terbentuk dengan baik, perilaku tidak bisa duduk diam, menulis cukup paham dan mau melakukan walau sesekali, guru cukup kewalahan dengan perilaku anak. Lapor ke orang tua untuk dibantu dengan Shadow. Orang tua berharap penuh akan Shadow bilamana sudah berjalan di sekolah untuk perilaku anak membaik. Namun di rumah, anak tidak dibekali hal-hal yang menunjang kekurangan dan kelemahannya terutama di dalam perilaku. Diet makanan pun tidak. 
Setelah dicari tau, kondisi orang tua berpisah, dan sama-sama mencari kesibukan masing-masing. Dan segala kebutuhan fisik anak dipenuhi. Tapi untuk kebutuhan perilaku anak dibiarkan saja, bahkan hanya ditaruh di kamar. Kalau di luar kamar pun kontrol bermain tak terarah. Naik turun kursi, mandat dan lain sebagainya. 
Terapi perilaku 2 kali satu Minggu 1 jam, ditambah les akademik, dan selebihnya di rumah. 

Satu hal yang perlu ditekankan, kalau belum siap sekolah : 
1. siapkan anak terlebih dahulu. Karena masalah di sekolah bukan terletak pada akademik saja. Namun kepada proses sosial yang meliputi kepatuhan, pemahaman instruksi, etika, kontrol diri, pemahaman sosialisasi dengan teman, dan problem solving, dll. 
2. Kurangi makanan yang mengganggu perilaku. Diet CFGFSF (Casein Free, Gluten Free dan Sugar Free). 
3. Bekali dengan spontanitas anak dalam proteksi diri. 
Bekali dengan kemampuan sosial anak seperti memahami instruksi guru : kumpulkan, berbaris  lencang depan, luruskan, kontak mata jarak jauh, duduk, berdiri, bersiap, beri hormat, jangan ramai atau diam, dll. 
4. Bekali dengan kemampuan perilaku seperti misalnya : duduk tenang, menunggu saat teman belum selesai mengerjakan, menonton video, duduk di depan komputer, mengikuti gerakan tarian, pola yang acak (berbaris tidak selalu berdiri di depan, duduk tidak selalu di depan, ganti guru, dll), paham perintah jarak jauh (saat berolah raga), dll. 
5. Bekali dengan kemampuan akademik seperti misalnya : pemahaman instruksi (Hubungkan, warnai, beri tanda silang pada jawaban yang benar, dll), kemampuan Calistung (baca tulis dan hitung-> supaya anak paham akan peraturan, anak bisa melapor dalam tulisan ketika ada sesuatu hal, dan anak bisa berhitung, anak paham angka dan nominal).
6. Bekali dengan kemampuan membela diri seperti mendapat perlakuan yang kurang menyenangkan, kemampuan menolak, ketika mendapati perlakuan kurang menyenangkan. , kemampuan melaporkan dll. 
7. Bekali dengan kemandirian anak. 
8. Ada lagi gak ya yang perlu ditambah?
Semua kemampuan di atas bisa didapat dalam sessi terapi, namun harus disesuaikan dengan tahapan kemampuan anak. Maka dari itu, sangat penting adanya intervensi dini, guna mempersiapkan kemampuan anak dan sebelum masa pubertas ya datang, bila kemampuan dasar belum terselesaikan dengan baik. 

Oh ya, satu hal. Shadow anak di sekolah tugasnya bukan menjaga anak, bukan mengajari anak penuh, bukan pula menjadi pelindung anak, juga bukan menjadi kunci jawaban anak? Shadow bertugas : 
1. Mencatat kelemahan anak di sekolah, untuk diinformasikan ke orang tua dan juga ke terapisnya supaya ditindaklanjuti.
2. Menjadi jembatan antara anak dengan temannya, anak dengan gurunya, anak dengan lingkungan sekolahnya. 
3. Menyederhanakan bahasa guru untuk bisa diterima dengan mudah pada anak. 
4. Mengkomunikasikan teknik cara penanganan pada anak. 
5. Mentransfer cara berkomunikasi dan bersosialisasi antara anak dengan teman. Diharapkan tujuan ke depan temannya bisa menjadi Shadow bagi anak. Atau gurunya memahami cara penanganan pada anak. 
6. Shadow =bayangan. Tugas sepenuhnya, intruksi sepenuhnya adalah dari guru. Shadow membantu. Namun bila anak sudah mandiri, maka Shadow harus mengurangi bantuan tersebut. Bahkan melepasnya secara perlahan, hingga akhirnya anak melakukan secara mandiri. 
7. Ada lagi gak ya...nanti ditambah deh kalau ada lagi. 

Shadow sebaiknya adalah seorang terapis, dan lebih baik adalah terapis anak yang menangani proses peningkatan kemampuan anak. Shadow tidak harus terapis, bila orang tua bisa melakukan beberapa hal di atas, dengan meletakkan emosinya dan fokus pada peningkatan kemampuan anak. Maka semua dapat dilakukan dengan baik. Tentunya dengan seijin sekolah yang dituju. 

#Autisme #ADHD #PersiapanMasukSekolahDasar #Tehnik #Tatacara

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Penanganan pada Autisme

Bagaimana Berinteraksi dengan penyandang Autisme

Kemampuan Bertanya