Bangga
seorang anak mana yang tidak senang jika ada orang tua yang membanggakannya.
kata bangga itu adalah kata positif yang dapat diberikan pada anak ketika anak mulai menunjukkan prestasi dan kemampuannya yang membanggakan. Mungkin sebuah kelulusan, mungkin sebuah nilai bagus, mungkin sebuah prestasi kemampuan yang membuat orang tua senang.
Ternyata tidak dengan saya. sejak kecil saya jarang dan tidak mendengar kata tentang orang tua membanggakan saya sebagai anak. Yang sering saya dengar adalah : Kamu itu merepotkan, kamu itu banyak tingkah, kamu itu gak seperti yang lain, kamu itu memanfaatkan orang tua, dan lain-lain.
mungkin saya terlihat biasa saja ketika lama kelamaan mendengarkan kata tersebut di telinga saya. tapi pada kenyataannya saya sakit. Saya merasa sudah berjuang, tapi tak sedikitpun perjuangan saya ini dianggap. Saya berjanji bahwa suatu saat nanti saya akan menunjukkan bahwa saya bisa membanggakan kedua orang tua saya tapi disaat itu saya tidak membutuhkan mereka, saya tidak peduli dengan mereka.
dan kini saya sudah ada di tempat itu, ketika saya menyerahkan diri masuk dalam pelayanan, ketika saya memutuskan untuk berdamai dengan diri sendiri, ketika saya juga menyerahkan diri untuk diproses Tuhan menjadi Riska yang sekarang ini, Tuhan justru beri banyak kesempatan untuk saya bisa mengeksplorkan diri saya dengan apa yang saya perjuangkan selama ini.
Tuhan mendengar apa yang menjadikan tujuan saya yaitu menunjukkan kepada orang tua bahwa saya ini Hebat, saya ini berhasil dan dapat memotivasi orang lain. sekali lagi..saya berharap ada kata yang keluar dari mulut orang tua saya saat itu tentang kata bangga. Tapi nyatanya papa saya terdiam, dan mama saya juga bersikap cuek, dan suatu saat mama saya berkata kamu tak ada waktu buat mama. Sekalipun kamu sehebat apapun, sekalipun kamu dibutuhkan banyak orang, mama tidak BANGGA sama kamu.
Bagaikan petir menggelegar di hati saya, Saya marah, saya menangis, saya sedih sekali. Tau gak sih..saya seperti ini sebenarnya untuk kalian. saya melakukan ini untuk menunjukkan bahwa apa yang kalian lakukan kepada saya itu sebenarnya membuat saya hancur, tetapi saya berusaha untuk bangkit dan tunjukkan, tapi nyatanya semua itu salah. saya gagal, saya bukan anak yang sesuai diharapkan dll. apalagi mama juga seringkali berkata bahwa saya itu tidak pernah mendengar kata orang tua untuk masuk ke PLN seperti mereka supaya hidup saya itu sukses karena ada yang menjamin.
Haloo...Hidup saya itu Yesus yang menjamin.
Saya menangis dan sedih banget disitu saya terluka lebih dalam lagi, dan saya semakin kuat membenci mama saya. wow ternyata proses pemulihan itu luar biasa. disinilah saya dibentuk.
Kolose 3 : 23
Apapun juga yang kamu perbuat, perbuatlah dengan segenap hatimu seperti untuk Tuhan dan bukan untuk manusia.
ketika saya membaca ayat ini, saya merasa saya bersalah. Motivasi saya melayani dan motivasi saya untuk menjadi orang hebat itu salah. saya tidak mengikuti maunya Tuhan, ketika Tuhan beri kesempatan untuk saya melayani Dia, justru saya menyalahgunakan kesempatan nitu dengan motivasi menyenangkan hatinya orang tua saya dan bukan menyenangkan hati Tuhan. dan ketika saya berusaha menggapai harapan pengakuan itu, justru saya semakin terasa sakit. sakit ini begitu mendalam, sama seperti penolakan-penolakan terhadap saya yang lainnya.
Segera saya bersimpuh kepada Tuhan dan saya minta ampun. Tuhan ampuni saya. Ternyata saya belum menyenangkan hatinya Tuhan. Tuhan bilang maafkan orang tuamu..Berat, tapi itu harus. ampuni mereka, berat tapi itu harus supaya jalan yang sudah Kupersiapkan tidak ada halangan apapun, dan Aku tetap kamu mau menjadi berkat bagi orang lain. (itu kata2 yang kudengar dari suami saya dan saya yakin itu dari Tuhan)
Hari berlalu dan Tuhan kembali proses saya dengan persitiwa - peristiwa, dan bersama suami saya berjalan. Fokus pada apa yang Tuhan mau dan berusaha untuk terus belajar Menyenangkan hati Tuhan.
Ada saatnya saya harus mengakui kepada orang tua saya bahwa saya membenci mereka. Wow ini tidak mudah bagi saya. tapi saya harus lakukan. Saya menemui papa saya dan saya berkata bahwa saya membencinya dan saat ini saya mengampuninya. Saya takut dengan respon ayah saya..namun ternyata Ayah saya menerima dan tertunduk sedih dan meminta maaf selama ini.
hal serupa saya pergi emnemui mama saya untuk mengatakan bahwa saya membencinya, dan saya minta maaf karena saya membencinya. dan saya juga mengampuni mama saya. Perasaan takut itu selalu menghntui saya ketika saya berhadapan dengan mama saya. karena intimidasi2 bertubi-tubi saya terima. Tapi saat itu saya bulatkan tekat, untuk mengaku dan meminta maaf. karena pada dasarnya saya mencintai kedua orang tua saya, namun saya tidak tau bagaimana cara saya mencintai mereka.
Respon apa yang mama saya berikan saat itu sungguh berbeda dengan ketakutan saya. Ternyata Tuhan memang menyertai semuanya ini dan mama saya juga tertunduk meminta maaf atas apa yang selama ini terjadi.
Terima kasih Tuhan. Cinta itu adalah KAMU. Tuhan nyang memahamkan saya tentang konsep cinta itu. Tuhan yang memahamkan saya tentang Arti mengampuni, Tuhan yang memahamkan saya tentang arti sebuah ketulusan dan disinilah proses itu boleh terjadi.
Hingga saat ini, ketika kita berjalan dengan kasih Tuhan, maka semua akan diubahkan.
Cinta Tuhan yang mengubahkan. Dia yang telah mencintai saya terlebih dahulu membuat saya memahami bahwa saya mencintai kedua orang tua saya sama seperti Tuhan mencintai kita semua yang seringkali melukaiNya, seringkali mengecewakanNya, seringkali tidak taat padaNya.
dan bahagia ketika saya melakukan semuanya hanya untuk tuhan maka..."Papa Bangga sama kamu", "Mama bangga sama kamu"
ini yang mereka katakan saat ini tanpa saya harus meminta sebuah pengakuan.
Terima kasih Tuhan.
Komentar
Posting Komentar